Membanggakan. BP dan Dahlan Iskan - yang
pernah diusulkan menjadi Ketua Umum PSSI. Hari ini saya dengan senang
hati menuliskan dua nama: Dahlan Iskan dan Bambang Pamungkas alias BP
sebagai oase nasionalisme kebangsaan di tengah kegersangan. Dahlan Iskan
di bidang politik menunjukkan jiwa nasionalismenya dengan berani
berhadapan dengan DPR. Sementara Bambang Pamungkas menunjukkan jiwanya
sebagai ikon pemain nasional senior berani keluar dari hiruk pikuk
kekisruhan PSSI versus PSSI dengan bergabung dengan Timnas Indonesia
asuhan Nil Maizar.
Sesungguhnya masuknya Dahlan Iskan di
Kabinet RI bukan dimaksudkan sejauh ini. Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono menunjuk Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, setelah sebelumnya
dengan sangat meyakinkan berhasil memerbaiki perlistrikan di Indonesia.
Tujuan utama SBY menunjuk Dahkan Iskan adalah untuk menjinakkan Dahlan
Iskan yang telanjur namanya melejit di tengah carut-marut pemerintahan
SBY yang diganggu oleh skandal korupsi di Partai Demokrat.
Secara politis Dahlan Iskan memiliki
nilai jual yang tinggi. Elektabilitas Dahlan Iskan sebagai calon
presiden sangat tinggi dibandingkan dengan banyak calon yang dianggap
hebat. Perasaan masyarakat dan hawa sertai suasana politik masyarakat
terhadap Dahlan Iskan sangat positif. Biarpun Dahlan Iskan tidak
berpartai namun Dahlan Iskan bisa menjadi kuda hitam dalam pencalonan
presiden RI di 2014. Lalu apa yang menarik dari Dahlan Iskan saat ini
ketika dirinya dianggap satu dari beberapa tokoh yang memiliki moral
yang baik sebagai pemimpin? Lalu kenapa DPR sangat sewot dengan Dahlan
Iskan?
Dahlan Iskan dilihat oleh masyarakat
sebagai tokoh yang bersih dari korupsi. Dahlan Iskan yang sebenarnya
diplot untuk dijebak agar ‘melakukan korupsi di PLN’ ternyata justru
selamat dan melakukan perombakan dan perbaikan di sana. Jelas rencana
para mafia menjerumuskan Dahlan Iskan di sarang penyamun PLN gagal
total.
Tidak kalah cerdik, para mafia koruptor
semakin dalam menjerumuskan Dahlan Iskan ke lembaga yang lebih luas
bernama BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang berjumlah 141 perusahaan.
Namun lagi-lagi Dahlan Iskan tidak terjebak di dalamnya. Justru Dahlan
Iskan mengeluarkan pernyataan agar para direksi BUMN menghindari dan
menolak dijadikan ‘sapi perah’ oleh DPR.
Di tengah keterpurukan dan korupsi ini,
SBY rupanya perlu pencitraan dan Dahlan Iskan pun didukung oleh SBY
untuk tidak memberikan upeti kepada DPR. SBY sungguh tertolong dengan
anggota kabinetnya bernama Dahlan Iskan. Sementara para pemimpin dan
pentolan Partai Demokrat satu per satu rontok tersangkut kasus hukum.
Nazaruddin, Angelina Sondakh, Hartati Murdaya, dan beberapa orang lain
sedang menunggu diciduk KPK. Dahlan Iskan adalah oase nasionalisme dari
bidang politik.
Di bidang olahraga, Bambang Pamungkas
alias BP yang memiliki jiwa dan profesionalitas kuat sejak dulu
merupakan salah satu ikon Timnas. Kehadiran BP menyentak baik KPSI
maupun PSSI dalam kutub reaksi yang berbeda. Bagi KPSI merupakan pukulan
telak. Namun bagi PSSI dan Timnas Indonesia, juga pelatih Nil Maizar,
kehadiran BP dianggap sebagai symbol penyemangat bagi Timnas di tengah
berbagai alasan dari beberapa pemain nasional yang berkiprah di ISL.
Bambang Pamungkas, BP, memang tidak lagi
muda, 32 tahun, namun kehadiran di Timnas sungguh sangat membantu moral
dan mental Timnas. Untuk itu, Pelatih Timnas Nil Maizar harus
memanfaatkan pengalaman BP baik di latihan maupun dalam pertandingan
karena para pemain akan tersemangati dengan kehadiran pemain yang
berjiwa dan berkarakter disiplin dan baik ini. Kehadiran BP di Timnas
menjadikan Timnas memiliki legitimasi lebih kuat dan memberikan gelora
positif bagi para pemain nasioanal yang bergabung di Timnas untuk piala
AFF, meskipun BP juga tahu Piala AFF tidak mendapatkan poin dan dinilai
untuk ranking FIFA.
BP telah menempatkan kepentingan nama
bangsa Indonesia dengan berani keluar dari aturan yang dibuat oleh KPSI
dan klub. Di tengah banyaknya rasa ketakutan membela Merah Putih oleh
para pemain ISL - karena merasa klub adalah sebagai penentu boleh dan
tidaknya seorang pemain membela Indonesia seperti yang ditentukan oleh
KPSI - BP dengan berani melawan aturan KPSI tersebut dan memilih
bergabung dengan Timnas Indonesia.
Tindakan BP ini bukan suatu hal
sederhana, karena BP memertaruhkan nilai kontrak dengan klub-nya
Persija. Ada resiko kehilangan uang dan pendapatan. Namun BP ternyata
lebih mementingkan nasionalisme dan kebangsaan daripada hanya sekedar
periuk nasi. BP percaya yang menentukan rezeki Allah SWT - bukan KPSI
dan klub. Maka kita sangat menghargai keputusan BP ini agar kita bisa
melihat Timnas Indonesia Berjaya.
Di bidang politik kita memiliki Dahlan
Iskan saat ini yang tengah ramai. Di bidang sepakbola kita memiliki
Bambang Pamungkas. Selamat datang BP, selamat berjuang Dahlan Iskan. #RESPECT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar