Cerita
ini bermula ketika salah seorang pejuang yang menderita luka memasuki
rumah sakit As Syifa’. Seorang dokter yang memeriksanya kaget ketika
mengetahui ada sepotong proyektil peluru bersarang di saku pejuang
tersebut.
Yang membuat ia sangat kaget adalah timah panas itu
gagal menembus jantung sang pejuang karena terhalang oleh sebuah buku
doa dan mushaf al-Qur’an yang selalu berada di saku sang pejuang.
Buku kumpulun doa itu berlobang, namun hanya sampul muka mushaf itu
saja yang rusak, sedangkan proyektil sendiri bentuknya sudah
“berantakan”.
Kisah ini disaksikan sendiri oleh Dr Hisam Az
Zaghah, dan diceritakannya saat Festival Ikatan Dokter Yordan
sebagaimana ditulis situs partai Al Ikhwan Al Muslimun (23/1/2009).
Dr. Hisam juga memperlihatkan bukti berupa sebuah proyektil peluru,
mushaf Al Qur’an, serta buku kumpulan doa-doa berjudul Hishnul Muslim
yang menahan peluru tersebut.
Abu Ahid, imam Masjid AnNur di
Hay As Syeikh Ridzwan, juga punya kisah menarik. Sebelumnya, Israel
telah menembakkan 3 rudalnya ke masjid itu hingga tidak tersisa kecuali
hanya puing-puing bangunan. “Akan tetapi mushaf-mushaf Al Quran tetap
berada di tampatnya dan tidak tersentuh apa-apa,” ucapnya seraya tak
henti bertasbih.
“Kami temui beberapa mushaf yang terbuka tepat
di ayat-ayat yang mengabarkan tentang kemenangan dan kesabaran, seperti
firman Allah,
“Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu
orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata, ‘sesungguhnya
kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali,’ (Al-Baqarah [2]:
155-156),”
jelas Abu Ahid sebagaimana dikutip Islam Online (15/1/2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar